Tinta yang digunakan dalam pencetakan gravure adalah komponen kritis yang secara signifikan memengaruhi kualitas, penampilan, dan fungsionalitas produk cetak. Pencetakan gravure adalah metode pencetakan presisi tinggi yang dikenal karena kemampuannya menghasilkan cetakan berkualitas tinggi, konsisten dengan kepadatan warna dan ketajaman yang luar biasa, dan tinta memainkan peran sentral dalam mencapai hasil-hasil ini. Komposisi tinta yang digunakan dalam pencetakan gravure biasanya mencakup pigmen, pengikat, pelarut, dan bahan tambah. Pigmen bertanggung jawab atas warna gambar cetak. Pigmen berkualitas tinggi dipilih berdasarkan kekuatan warna, kepuretan, dan ketahanan terhadap cahaya. Mereka digiling halus dan didispersikan dalam tinta untuk memastikan distribusi warna yang merata dan reproduksi warna yang akurat. Baik itu mencetak foto rinci, teks, atau grafis, pigmen dalam tinta gravure menentukan dampak visual produk cetak. Pengikat dalam tinta gravure berfungsi sebagai matriks perekat yang menyatukan pigmen dan melekatkannya pada substrat. Mereka memberikan tinta sifat pembentukan film yang diperlukan, menciptakan lapisan halus dan kontinu di permukaan cetakan. Jenis pengikat yang berbeda digunakan tergantung pada material substrat dan persyaratan penggunaan akhir produk cetak. Sebagai contoh, pengikat untuk pencetakan di atas kertas mungkin memiliki sifat yang berbeda dibandingkan dengan yang digunakan untuk pencetakan di atas plastik atau logam. Pelarut sangat penting untuk mengontrol viskositas dan karakteristik pengeringan tinta. Dalam pencetakan gravure, tinta harus memiliki viskositas yang tepat untuk mengisi seluk-seluk silinder cetak sepenuhnya dan ditransfer secara merata ke substrat. Pelarut juga memengaruhi kecepatan pengeringan tinta. Tinta yang kering relatif cepat sering kali lebih disukai dalam pencetakan gravure untuk memungkinkan produksi berkecepatan tinggi tanpa noda atau offset. Bahan tambah dimasukkan ke dalam tinta untuk meningkatkan sifat tertentu. Agen anti-busa mencegah terbentuknya gelembung selama proses persiapan tinta dan pencetakan, yang dapat menyebabkan cacat pada gambar cetak. Agen basah meningkatkan kemampuan tinta untuk menyebar merata di substrat, terutama untuk permukaan yang sulit basah. Bahan tambah lainnya mungkin digunakan untuk menyesuaikan kilau, kekerasan, atau fleksibilitas tinta. Tinta yang digunakan dalam pencetakan gravure diterapkan pada berbagai macam substrat, termasuk kertas, karton, film plastik, foil logam, dan laminat. Ini digunakan di berbagai industri, seperti kemasan, penerbitan, label, dan pencetakan dekoratif. Pilihan tinta bergantung pada faktor-faktor seperti jenis substrat, kualitas cetak yang diinginkan, aplikasi penggunaan akhir, dan pertimbangan lingkungan. Dengan semakin meningkatnya fokus pada keberlanjutan lingkungan, ada tren yang berkembang menuju pengembangan tinta yang lebih ramah lingkungan untuk pencetakan gravure. Ini mencakup penggunaan pelarut rendah-VOC (senyawa organik volatil), formulasi berbasis air, dan bahan berbasis biologi untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses pencetakan tanpa mengorbankan kualitas cetak.